Pages

Kamis, 09 Juni 2011

Book Review - Ink Exchange (Wicked Lovely #2) by Melissa Marr

Sebenernya ini adalah seri ke dua dari judul buku Wicked Lovely yang ditulis Melisa Marr. Ceritanya tidak berfokus pada tokoh utama di buku pertama Wicked Lovely Series melainkan menghadirkan tokoh utama baru yang masih ada hubungannya dengan tokoh utama di series yang pertama. Ink Exchange seperti kisah terpisah yang dapat dinikmati tanpa perlu mengetahui intrik yang terjadi di kisah pertama tapi juga akan mambingungkan pembaca pada awal mulanya karena cerita ini masih ada ‘hubungan’ dengan series sebelumnya. Terutama hal-hal mengenai faery dan tokoh-tokoh sebelumnya di buku pertama yang sudah lebih dulu ada. Tapi setelah membaca beberapa bab, cerita akan terurai dengan sendirinya dan pasti akan membuat kamu addict dengan buku ini!

Aku sendiri belum baca buku yang pertama. Tapi sudah baca beberapa review dari goodreads. Alasan aku tulis review ini karena akhir-akhir ini aku gemar baca novel fantasi  terjemahan dan kuputuskan untuk menulis referensi buku apa saja yang menurut aku bagus untuk dibaca  - dalam hal ini novel fantasi terjemahan atau novel local bisa jadi -.

Jadi kenapa aku pilih Ink Exchange sebagai permulaan review buku yang kutulis? Alasannya simple saja karna ini novel baru yang terakhir kubaca setelah menamatkannya beberapa saat yang lalu. Buku ini tidak sengaja kupilih dan tidak tahu  sebelumnya kalau ada versi pendahulu Ink Exchange. Tapi yang pasti buku ini sangat bagus dan ceritanya benar-benar memikat seperti di sub title di buku ini yang tertulis ‘Jalinan Yang Memikat’

Here we go,

Leslie adalah teman Aislinn yang tak tahu menahu tentang dunia faery ataupun kenyataan kalau teman baiknya Aislinn adalah seorang Ratu Istana Musim Panas tidak sebelum ia melakukan pertukaran tinta dengan cara mentato punggungnya dengan gambar yang merefleksikan Raja Kegelapan, Irial.
Leslie berumur tujuh belas tahun dan masih bersekolah saat ia memutuskan untuk merubah hidupnya dengan menjadi dirinya yang baru dengan cara membubuhkan tato sepasang sayap yang ditengahnya terdapat gambar sepasang mata ke punggungnya. Gambar yang langsung menjadi pusat perhatiannya saat pertama menemukanya di buku milik Rabbit. Hal itu ia lakukan untuk mengeklaim tubuhnya sendiri bahwa itu miliknya setelah serangkaian kejadian buruk yang menimpa hidupnya. Keluarga yang berantakan setelah ibu Leslie pergi begitu saja meninggalkan rumah, ayah yang sering mabuk-mabukan dan kakak seorang pengedar. Ditambah kenangan pahitnya tentang insiden pemerkosaan yang ia alami disebabkan ulah kakaknya yang ‘menjual’ Leslie pada teman-temannya membuat ia muak dengan kehidupan yang ia jalani dan ingin melakukan suatu perubahan.

Ternyata pilihan membuat perubahan tidak jauh lebih baik dari kehidupannya yang dulu. Ia harus terjebak dalam kehidupan faery sebagai mortal milik Irial sang raja kegelapan (super sexy dan berbahaya) dan berjuang menentukan pilihan hidupnya sekali lagi temasuk berjuang menentukan siapakah yang lebih dipilihnya sebagai orang terkasih antara Niall (si misterius), sang penasehat istana musim panas yang dulunya punya hubungan erat dengan Irial ataukah Irial sendiri yang sudah mengubah hidupnya menjadi hal yang sebenarnya tak ia inginkan.

Buku ini membuat pembaca tidak dapat berhenti  membaca hingga menuntaskannya sampai ke ending. Ceritanya memikat bagai jalinan yang tak pernah putus hingga akhir. Pembaca wanita pasti akan langsung jatuh hati pada tokoh Irial yang berbahaya tapi juga memendam perasaan mendalam pada Leslie atau terjerat oleh pesona Niall dengan masa lalunya yang gelap dan kerelaannya melakukan apa saja demi Leslie. Keduanya memiliki kemampuan memikat mortal (manusia biasa) dan memikat hati Leslie tentunya. Ending ceritanya mungkin tak terduga bagi sebagian orang. Tapi tenang, Melissa Marr sudah menyiapkan empat sequel cerita (nggak nanggung-nanggung ^^) yang berhubungan dengan Ink Exchange. Setahu aku ada lima series Wicked Lovely tidak termasuk sequel Ink Exchange.

Tak dapat dipungkiri Ink Exchange mengusung nuansa gelap dan sex yang dikisahkan tidak secara fulgar. Pembaca tak akan menemukan adegan fulgar yang diceritakan secara gamblang dalam buku ini melainkan kisah yang memukau dan romantis dan nuansa sexy berbahaya dari tokoh-tohoh kegelapan yang ada dicerita.

Aku sendiri telah jatuh cinta pada tokoh Irial, pada sikapnya yang menggoda dan berwibawa. Yang membuat aku suka dengan tokoh Irial yaitu sikapnya yang jahat tapi juga tidak terlalu jahat sebagai raja kegelapan. Ia lebih mementingkan keseimbangan dari pada peperangan dan loyal terhadap rakyatnya.

Hal lain yang mengasikkan untuk diikuti dari cerita ini, selain cinta segitiga antara Leslie, Irial, dan Niall, (terutama bagi aku sendiri)  yaitu hubungan antara Niall dan Irial yang tidak begitu jelas. Antara rasa benci satu sama lain dan juga rasa sayang. Irial membenci Niall yang telah meninggalkan kerajaannya dan bergabung dengan istana musim panas tapi juga menyayangi Niall dan berniat menjadikannya sebagai penggantinya. Sedangkan Niall membenci Irial karena telah menghianatinya tapi ia tetap tidak bisa menyakiti Irial walau ia sangat ingin melakukannya. Ia masih memiliki ikatan dengan Irial tanpa disadarinya dan Leslie juga menjadi salah satu penyebab permusuhan mereka.

Tapi otak aku menangkap ‘sedikit’ hubungan yang tidak wajar antara Irial dan Niall yang lebih ‘intim’ dari sekedar teman masa lalu. Entah hanya aku saja yang berpikir seperti itu setelah menamatkan cerita atau ada orang lain yang akan berpikir seperti itu juga.

Sekali lagi buku ini sangat kurekomendasikan bagi penggemar fiksi angst dan romance dengan genre dewasa muda. Sangat apik dan menyentuh. Seperti satu kata-kata yang Irial ucapkan di akhir cerita,
‘Terkadang, cinta berarti melepaskan justru pada saat kau ingin menggenggam lebih erat’

So, inilah beberapa sosok yang menurutku pantas untuk memerankan tokoh dalam Ink Exchange :


Leslie - karna di cover rambutnya pendek jadi aku pilih cewek ini sebagai Leslie


Irial -  Liat saja tatapan matanya.. hmm..


Niall - Bayangkan wajah Niall dengan bekas luka memanjang di wajah but still looks sexy

1 komentar: